Sabtu, 08 April 2017

MOTIVASI (resume 2)



Motivasi

MENGEKSPLORASI MOTIVASI
Motivasi adalah proses yang memberi semangat,arah dan kegigihan perilaku. Artinya, perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh energy,terarah, dan bertahan lama.

Perspektif tentang Motivasi
*      Perspektif Behavioral
Perspektif behavioral menekankan imbalan dan hukuman eksternal sebagai kunci dalam menentukan motivasi murid. Insentif adaalah peristiwa atau stimuli positif atau negative yang dapat memotivasi peilaku murid.
Pendukung penggunaan insentif menekankan bahwa insentif dapat menambah minat atau kesenangan dalam pelajaran,  dan mengarahkan perhatian pada perilaku yang tepat dan menjauhkan mereka dari perilaku yang tidak tepat ( Emmer dkk.,2000)
*      Perspektif Humanistis
Perspektif humanistis menekankan pada kapasitas murid untuk mengembangkan kepribadian, kebebasan untuk memilih nasib mereka. Perspektif ini berkaitan dengan pandangan Abraham Maslow bahwa kebutuhan dasar tertentu harus dipuaskan dahulu sebelum memuaskan kebutuhan yang lebih tinggi. Menurut hirearki kebutuhan Maslow, kebutuhan individual harus dipuaskan dalam urutan :

·         Fisiologis : lapar,haus,tidur
·         Keamanan (safety) : bertahan hidup, seperti perlindungan dari perang dan kejahatan
·         Cinta dan rasa memiliki : keamanan (security), kasih saying, dan perhatian dari orang lain
·         Harga diri : menghargai diri sendiri
·         Aktualisasi diri : realisasi potensi diri
Aktualisasi diri merupakan kebutuhan tertinggi dn sulit dalam hirearki Maslow yang diberi perhatian khusus.Aktualisasi diri adalah motivasi untuk mengembangkan potensi diri secara penuh sebagai manusia.

                                                                
*      Perspektif Kognitif
Menurut perspektif kognitif,pemikiran murid akan memandu motivasi mereka. Perspektif kognitif menekankan arti penting dari penentuan tujuan, perencanaan dan monitoring kemajuan menuju suatu tujuan (Schunk & Ertmer,2000; Zimmerman & Schunk,2001). Jadi,perspektif behavioris memandang motiasi murid sebagai konsekuensi dari insentif eksternal,sedangkan perspektif kognitif berpendapat bahwa tekanan eksternal seharusnya tidak dilebih-lebihkan. Perspektif kognitif merekomendasikan agar murid diberi lebih banyak kesempatan dan tanggungjawab untuk mengontrol hasil prestasi mereka sendiri.Perspektif kognitif tentang motivasi sesuai dengan gagasan R.W. White (1959), yang mengusulkan konsep motivasi kompetensi,yakni ide bahwa orang termotivasi untuk menghadapi lingkungan mereka secara efektif, menguasai dunia mereka, dan memproses informasi secara efisien.
*      Perpektif Sosial
Kebutuhan afiliasi atau keterhubungan adalah motif untuk berhubungan dengan orang lain secara aman. Kebutuhan afiliasi murid tercermin dalam motivasi mereka untuk menghabiskan waktu bersama teman,kawan dekat,keterikatan mereka dengan orang tua, dan keinginan untuk menjalin hubungan positif dengan guru.

MOTIVASI UNTUK MERAIH SESUATU

v  Motivasi Ekstrinsik : melakukan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu yang lain (cara untuk mencapai tujuan),sering dipengaruhi oleh insentif eksternal seperti imbalan dan hukuman. Perspektif behavioral menekankan arti penting dari motivasi ekstrinsik dalam prestasi ini,sedangkan pendekatan kognitif dan humanistis lebih menekankan pada arti penting dari motivasi intrinsic dalam prestasi.
v  Motivasi Intrinsik : motivasi internal untuk melakukan sesuatu demi sesuatu itu sendiri (tujuan itu sendiri),terbagi atas 2 jenis yaitu :
1.      Motivasi instrinsik dari determinasi diri dan pilihan personal, yang dalam pandangan ini murid ingin dipercaya bahwa mereka melakukan sesuatu karena kemauan sendiri, bukan karena kesuksesan atau imbalan eksternal.
2.      Motivasi intrinsic dari pengalaman optimal,yang berupa perasaan senang dan bahagia yang besar. Mihaly Csikszentmihalyi menggunakan istilah flow untuk mendeskripsikan pengalaman optimal dalam hidup. Dia menemukan bahwa pengalaman optimal itu kebanyakan terjadi ketika orang merasa mampu menguasai dan berkonsentrasi penuh saat melaukan suatu aktivitas.
v  Imbalan Ekstrinsik dan Motivasi Intrinsik : penting untuk dikaji adlah kandungan informasi kompetensi di dalam hadiah. Ketika hadiah dikaitkan dengan kompetensi, maka hadiah bisa menaikkan motivasi dan minat. Jika tidak, hadiah idak akan menaikkan motivasi atau mungkin justru melemahkan motivasi ketika hadiah tidak diberikan lagi (Schunk,2000).

0 komentar:

Posting Komentar